Sabtu, 12 Oktober 2013
.jpg)
Orang yang ku harapkan akan mengisi kekosongan hari-hariku telah pergi. Pergi perlahan menjauhi dariku. Aku yang sebelumnya adalah wanita tegar, seketika lemah tak berdaya begitu saja. Tak sanggup menerima kenyataan yang menyakitkan. Apalah artinya dulu dia memberi secercah harapan padaku, yang pada akhirnya harapan itu hanya tinggallah harapan.
Aku telah terpuruk teramat sangat, bahkan kedua kakiku sudah tak sanggup lagi berdiri untuk menghadapi kenyataan yang kian hari kian menyakitkan. Apakah kau tahu keadaanku yang seperti ini? Ku harap kita bisa dekat seperti dulu, Jika aku tidak bisa menjadi seseorang yang spesial dalam hidupmu, maka cukuplah kau jadikan aku ini sahabatmu.
Aku tahu, aku tahu kau menaruh sedikit rasa padaku. Tapi mengapa kau terlalu mengedepankan keraguan dan kepengecutanmu itu? tidakkah kau berani hanya untuk menanyakan bagaimana perasaanku padamu?
Andai waktu dapat terulang kembali. Atau mungkin andaikan waktu dapat berhenti untuk beberapa menit saja. Biarkan aku beristirahat sejenak, lelah. Aku lelah dengan semua teka-tekimu yang tak mampu aku selesaikan. Aku lelah dengan sikapmu yang karena keraguanmu itu kau perlahan pergi menjauh dariku. Aku tahu mungkin bagimu itu adalah jalan terbaik untuk kau ambil. Namun nyatanya tidak. Kau terlalu egois dan tidak memperhitungkan bagaimana perasaan orang lain yang berada di sekitarmu, yang menyayangimu, yang... ah sudahlah.
.jpg)
.jpg)
.jpg)
Posting Komentar